OPINI  

Terhina Ditengah Hari Kemerdekaan

Bacaan Pagi…..

JABAR.KABARDAERAH.COM . OPINI — Saat ini dapat kita saksikan terkait Fenomena tentang permintaan sumbangan untuk hari kemerdekaan suatu negara dijalan-jalan hanya terjadi di negara Kita tercinta Republik Indonesia, memang tidak semua, menurut data yang penulis terima sekitar 70 % masih melakukan kegiatan, yang penulis rasa tidak terpuji dan mencemari arti Kemerdekaan itu sendiri.

Hal ini dilakukan hampir diseluruh tanah air Indonesia, apakah ini merupakan kurang mengertinya generasi bangsa ini, tentang arti perjuangan para Pahlawan yang telah bertaruh nyawa untuk kemerdekaan negara Indonesia?. Satu hal yang harus dipahami dan pastinya hal ini juga sering disampaikan oleh para pengajar di sekolah-sekolah dari mulai tingkat Dasar sampai dengan tingkat Atas, tentang bagaimana para pendiri Bangsa berjuang melawan para penjajah dengan mengangkat senjata, mengorbankan nyawa, harta, dan keluarga. Para pejuang tidak pernah mau mengemis kepada penjajah saat merebut kemerdekaan, sehingga banyak para pahlawan akhirnya gugur dengan satu cita-cita yakni kemerdekaan.

Namun sangat di sayangkan sudah 77 Tahun Republik Indonesia merdeka, malah tercoreng dengan aksi tidak terpuji generasi bangsa dengan meminta-minta amal ditengah jalan, dengan alasan untuk merayakan kemerdekaan RI. Hal, yang paling menurut analisa penulis sangat memalukan dan menghina perjuangan para pahlawan yang telah gugur dimedan laga melawan para penjajah. Dan yang memprihatinkan seolah-olah pemerintah setempat dan aparat keamanan seakan tutup mata serta melakukan pembiaran untuk tidak mencegah juga melakukan edukasi tentang semangat kebangsaan.

Yang lebih parah lagi, saat saya coba mentelusuri dan menginvestigasi fenomena dilapangan terkait kegiatan meminta-minta dengan dalih untuk menyambut kemerdekaan tersebut, banyak oknum dari mereka malah menggunakan hasil dari meminta-minta tersebut hanya untuk kepentingan pribadi, dan yang terburuk malah digunakan untuk membeli miras guna dipakai bersama-sama.

Sangat menyedihkan, bila hal ini dibiarkan terus menerus, maka Indonesia negara tercinta kita ini akan menjadi negara yang paling tidak menghargai konsep perjuangan para Pahlawan, bahkan boleh dikatakan Indonesia menjadi negara yang akan di cemo’oh oleh bangsa lain, karena untuk menyambut hari kemerdekaan saja masyarakatnya harus mengemis dijalan-jalan guna untuk dapat merayakannya.

Penulis berpendapat, jangan merasa merdeka bila untuk hal-hal yang sakral, yakni untuk menyambut kemerdekaan saja, uangnya diambil dari hasil mengemis dijalan-jalan.

Saya rasa fenomena-fenomena tersebut akan berhenti saat masyarakat Indonesia peka tentang artikulasi narasi dari perjuangan dan kemerdekaan, sehingga secara inisiatif bergotong royong untuk bersama-sama membangkitkan semangat merdeka untuk merayakan hari bersejarah 17 Agustus tanpa harus mengemis dijalan-jalan, Sementara pemerintah harus menambah porsi edukasi terkait arti perjuangan kemerdekaan kepada generasi penerus. Jangan sampai Kita ” Terhina dihari kemerdekaan “.

(Penulis ; Yudiyantho P. Suteja)